Kemenkominfo Cabut Izin RIM

Written By Admin on Saturday, January 8, 2011 | 5:22 PM



2 Pekan Lagi Kemenkominfo Cabut Izin RIM
Jum'at, 7 Januari 2011 - 16:14 wib
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone
BlackBerry



JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring kembali mengancam akan mencabut izin usaha Research in Motion (RIM) karena menilai perusahaan tersebut tidak mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia.
"Kita sudah memperingatkan RIM agar mau memblokir situs porno yang ada di BlackBerry namun mereka menolaknya. Kalau tidak dipenuhi, ya Kemenkominfo akan mencabut izinnya di Indonesia," terang Tifatul, usai pelantikan pejabat Eselon 1 di jajaran Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (7/1/2011).

Menurut Tifatul, RIM masih akan diberi kesempatan untuk bertemu dengan pihak Kemenkominfo hingga 2 pekan ke depan. Jika tidak Kemenkominfo tanpa ragu lagi akan memberikan sanksi kepada perusahaan asal Kanada tersebut berupa pencabutan izin operasional.

"Kita masih beri tenggat waktu 2 minggu lagi. Setelah itu kita akan beri sanksi," tegas Menteri asal PKS tersebut.

Sementara itu, terulangnya warning yang diberikan kepada RIM dari pemerintah, menurut Kepala Humas dan Informatika Gatot S Dewabroto bukan merupakan sesuatu yang mendadak. Melainkan sudah jauh-jauh hari diberikan peringatan dan bahkan dilakukan pertemuan.

"Kita sudah ada pertemuan dengan pihak RIM beberapa waktu lalu tapi mereka menolak mematuhinya. Nanti pekan depan akan ada pertemuan lagi, baru setelah itu akan diberikan sanksi tegas jika memang tidak mematuhinya. Jadi tidak ada ancaman yang sifatnya mendadak," tukas Gatot.

Gatot juga menambahkan, kendati sudah menunjuk Country Manager PT RIM Indonesia, pihaknya masih akan menunggu perwakilan dari Kanada untuk melakukan pertemuan. Bagi Gatot, itu bukanlah masalah, karena tidak tercantum dalam undang-undang.

"Kita menghormati masalah tersebut. Tapi kalau masalah sensor pornografi, itu sudah tertuang dalam undang-undang. kita tidak bisa mentolerirnya," tandasnya.

Sebelumnya juga, Muhammad Budi Setiawan dari Postel mengatakan, (RIM Indonesia) mengeluh pada saat pertemuan terakhir terkait masalah sensor di handset. Mereka tidak mau mengeluarkan investasi buat melakukan sensor di handset BlackBerry.

Walaupun pada dasarnya, RIM Indonesia setuju mengenai aturan sensor internet. Namun mereka itu malah meminta dana investasi kepada operator selaku partner mereka di Indonesia
(tyo)

Related Posts :