Batik Belanda Di Ajang Jakarta Fashion Week 2013

Written By Admin on Wednesday, November 7, 2012 | 8:41 PM

foto KOMPAS.com/GUNTUR PANJI RELAWAN


Demikian banyak macam design Batik yang ada di Indonesia, di antaranya Batik Belanda. Batik ini adalah asimilasi dari dua kebudayaan, Belanda serta Indonesia. 

“Awalnya, masa sebelum saat Indonesia merdeka orang Belanda yang tinggal di Indonesia mulai beradaptasi dengan baju Indonesia. karena baju tersebut lebih nyaman dikenakan serta amat cocok dengan situasi cuaca. walau demikian mereka mulai mengkreasikan dengan selera Belanda sendiri. motifnya berbeda dengan motif Batik tradisional Indonesia, ”ujar ton van zeeland, dari pusat kebudayaan Belanda erasmus huis, didalam jumpa pers Jakarta Fashion Week ( JFW ) 2013, plaza senayan ( 7/11/2012 ) 

Batik Belanda sendiri sesungguhnya amat akrab dengan kita. Batik yang kita kenal sebagai Batik buketan bermotif bunga sejarahnya adalah asimilasi antar Batik serta selera noni Belanda. kata buketan sendiri datang dari bouquet yang bermakna bunga. 

Motif Batik bunga dengan warna cerah inilah yang dimaksud dengan Batik Belanda. hasrat untuk mengenalkan peninggalan histori tersebut, jamansmus huis mengajak 3 desainer muda Indonesia untuk menggeluarkan koleksi Batik Belanda dengan sentuhan moderen. 
Motif Batik Belanda

3 desainer lulusan lomba perancang mode ( LPM ) th. 2011 itu yaitu Iwan Ami, Sischaet Detta serta Lulu Lutfi Labibi menampilkan karya mereka melalui peragaan baju the revival of Batik Belanda yang digelar siang ini di atrium plaza senayan. 

Tiap-tiap desainer menampilkan karya yang amat tidak sama hasil dari intrepretasi motif Batik Belanda didalam rancangannya. iwan amir menampilkan koleksi dengan warna-warna pastel layaknya kuning, hijau, merah, jingga serta biru. 12 koleksi afternooni jadi pembuka pentas jamanmus huis di JFW siang tadi. gaun, blus, celana, jumper, dengan motif floral jadi sesuatu karya manis yang tampak hangat dan tambah energi. 

Sischaet Detta, desainer ke-2 yang digandeng jamanmus huis juga menampilkan 12 koleksi ultraglam dengan aksen logam yang kuat. “rancangan saya terinspirasi oleh zaman perang voc. dengan perpaduan 60% Batik serta 40% bahan lain layaknya kulit, saya pingin menampilkan kesan lembut sekalian keras didalam satu rancangan, ” tutur sischaet deta. tidak sama dengan dua desainer yang lain, sischaet mengambil motif becak bukan hanya floral layaknya desainer yang lain. gold, unsur logam sebagai satu didalam rancangan baju glamor yang menampilkan kesan berani, tangguh namun di sajikan manis dan melalui koleksi baju wanita. 

Show paling akhir yang tampak yaitu hasil kreasi lulu lutfi labibi yang menampilkan 24 koleksinya. lulu yang juga pemBatik, mendesain sendiri motif Batik Belanda didalam kainnya. Batik Belanda tampak mewah dengan background hitam. motif yang dibuatnya lalu bermacam dimulai dari floral sampai motif burung yang cantik. yang menarik, lurik yang dengan tradisional adalah baju lelaki di tangan lulu jadi baju trendi yang bisa dikenakan oleh wanita. “saya memadukan Batik Belanda dengan lurik, kain tenun atbm supaya lebih fashionable serta dapat di terima oleh kaum urban, ” pungkasnya.

Related Posts :